12/21/2008

Toph

Toph

Dalam serial Avatar, Toph adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang berasal dari Kerajaan Bumi. Ia ditampilkan pertama kali dalam episode "The Swamp," sebagai sosok misterius yang akan ditemui Aang di masa depan. Toph merupakan seorang pengendali tanah yang tangguh. Ia turut serta dalam petualangan Aang untuk mengajarinya ilmu pengendalian tanah. Sesungguhnya watak Aang dan Toph dalam cerita sangat bertolak belakang. Aang lebih ramah dan suka menghindari pertarungan, sedangkan Toph bersikap tak acuh dengan keadaan sekitar dan senang bertarung. Pada awalnya,

sikap Toph yang kerap menyinggung hati orang lain membuat Aang marah, sehingga Toph pernah memutuskan untuk keluar dari kelompok Aang. Setelah mendengar nasihat bijak dari Iroh, Toph mampu memahami perasaan Aang dan kawan-kawannya. Seiring dengan berjalannya serial Avatar, cerita tentang hubungan antara Aang dan Toph berangsur-angsur membaik. Aang menghormati Toph sebagai guru sekaligus temannya sedangkan hubungan antara Toph dengan Aang dan kawan-kawannya tampak membaik, terutama dengan Katara.

Sokka

Sokka
Sokka dan Aang bermain-main dengan bulu Appa.

Sokka adalah kakak laki-laki Katara yang berasal dari suku air selatan di kutub selatan. Sama seperti Katara, Sokka turut serta berpetualang bersama dengan Aang. Tidak seperti teman-temannya yang lain, Sokka tidak mampu menguasai unsur apapun. Tetapi ia memiliki keahlian dalam menggunakan senjata bumerang. Aang dan Sokka kerap ditampilkan sebagai pasangan tokoh yang bertingkah konyol dalam serial Avatar.

Tingkah keduanya kadang-kadang membuat Katara jengkel, seperti misalnya bermain-main dengan bulu Appa dalam episode "The Chase," dan berpura-pura menjadi raja dalam episode "City of Walls and Secrets." Kadangkala juga tampak bahwa Aang meminta nasihat dan saran dari Sokka, khususnya dalam hal cinta, seperti yang ditayangkan dalam episode "The Fortuneteller." Dalam episode "The Drill" diungkapkan bahwa Sokka adalah tokoh yang biasa melontarkan rencana-rencana cemerlang, dan Aang mengakui kemampuan tersebut. Keduanya tidak pernah bertengkar, namun pernah terlihat bahwa Sokka marah pada Aang karena Aang telah membakar tangan Katara tanpa sengaja.[27] Namun tak lama kemudian, hubungan keduanya membaik.

Katara

Katara
Adegan Aang mencium Katara sebelum melakukan penyerangan ke Negara Api.

Dalam serial Avatar, Katara merupakan seorang remaja dari Suku Air Selatan yang membebaskan Aang dari bongkahan es. Katara turut serta berpetualang bersama Aang dan mengajarinya ilmu pengendalian air. Karena Aang selalu dekat dengan Katara saat mempelajari pengendalian air, maka tumbuh cinta di hati keduanya. Dalam episode "The Fortuneteller", tampak bahwa Aang mencintai Katara, namun hal itu tak terungkapkan. Katara pernah terlihat mencium pipi Aang, dan tampak dalam episode "Bato of the Water Tribe" dan "The Earth King." Dalam episode "The Day of the Black Sun," Katara tampak mencium Aang sesaat sebelum ia berangkat menuju medan perang.


Dalam episode "The Cave of Two Lovers", Aang dan Katara terjebak dalam sebuah gua. Kemudian terdapat dua macam adegan. Pertama Katara mencium Aang tak lama setelah ia megatakan bahwa berciuman adalah cara menyelamatkan diri mereka yang terjebak dalam gua. Adegan kemudian menjadi gelap sampai terlihat bahwa mereka berdua saling berpegangan tangan, dan melihat bahwa kristal yang berada di atas gua bersinar. Ketika teman-temannya menanyakan bagaimana cara Aang bisa menyelamatkan diri, Aang hanya menjawab, "biarkan cinta yang menunjukkan jalan."

Dalam episode "The Guru", Aang berkata kepada Guru Pathik bahwa ia jatuh cinta kepada Katara. Guru Pathik kemudian menjelaskan kepada Aang bahwa cintanya kepada Katara merupakan reinkarnasi cinta dari rakyatnya (Pengembara Udara) yang telah musnah binasa. Guru Pathik menjelaskan bahwa apabila Aang mau membuka cakra ketujuhnya, ia harus melupakan belenggu yang mengikatnya, yaitu rasa cintanya terhadap Katara. Saat Aang bermeditasi untuk membuka cakra ketujuhnya, dalam pikirannya muncul penampakan bahwa Katara sedang dalam bahaya. Karena rasa cintanya terhadap Katara, Aang lebih memilih untuk pergi menyelamatkan Katara daripada bermeditasi untuk membuka cakra ketujuhnya. Akhirnya, Aang gagal membuka cakra ketujuhnya, sehingga ia tidak mampu menguasai "keadaan Avatar."

Avatar Aang

Aang sebagai Avatar
Tatto dan mata Aang bersinar ketika memasuki "Keadaan Avatar."
Dalam serial Avatar: The Legend of Aang, Aang merupakan seorang "Avatar", yaitu spirit dari planet yang menjelma sebagai seorang manusia. Dalam suatu keadaan, Aang mampu berhubungan dengan kehidupannya yang terdahulu, dan mampu mengendalikan semua unsur dengan kekuatan yang menakjubkan, sebagaimana kehidupannya dulu, dan keadaan tersebut ditandai dengan bersinarnya tattoo, serta mata dan mulut Aang.
[17] Keadaan fisik itu disebut "Keadaan Avatar."[20] Keadaan tersebut bisa dicapai saat Aang merasa sangat marah bercampur sedih,[20][21] dan bisa juga muncul bila nyawanya terancam.[17] Kadangkala, ia mencapainya dengan jalan bermeditasi. Dalam keadaan tersebut, Aang juga mampu memasuki dunia roh,[15] dan berkomunikasi dengan wujudnya yang terdahulu.[13]
Aang mengendalikan air dengan memakai teknik "Silet Air."

Sebagai seorang Avatar, pada inkarnasi sebelumnya Aang telah menguasai ilmu pengendalian keempat unsur, yaitu pengendalian air, api, tanah dan udara. Dalam serial Avatar, Aang terlahir sebagai pengendali udara, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk mengembangkan bakatnya dan menciptakan teknik pengendalian baru, seperti misalnya "Skuter Udara," yaitu bola udara yang berputar dan mampu dikendarai oleh Aang.[10] Dalam beberapa episode, ia menunjukkan kemampuan terbang dengan memanfaatkan pengendalian udara. Metode terbang tersebut memanfaatkan tongkat terbangnya,[16] dan Appa.[22]

Aang memiliki bakat yang luar biasa dalam ilmu pengendalian unsur. Ia dapat belajar dan menerapkan ilmunya lebih cepat daripada senior-seniornya, seperti misalnya Katara.[23] Selain ahli dalam hal pengendalian udara, Aang ahli mengendalikan air setelah belajar di bawah bimbingan Katara dan Master Pakku. Aang lebih cepat menguasai ilmu pengendalian air dibandingkan dengan Katara sehingga membuat Katara cemburu untuk waktu yang tak lama.[23] Dalam serial Avatar, Aang tampak mahir mengendalikan air dan telah menguasai jurus-jurus hebat.
Aang terbang dengan menggunakan tongkat terbangnya.

Untuk menguasai ilmu pengendalian tanah, Aang dilatih oleh Toph. Dalam episode "Bitter Work," Toph menerapkan metode yang keras untuk melatih Aang, tidak seperti Katara yang melatih Aang dengan lembut. Kemampuannya mengendalikan tanah berkembang dengan sangat pesat, dan dapat disaksikan dari episode "The Drill" sampai "Crossroads of Destiny." Dalam episode-episode tersebut, Aang menunjukkan kemahirannya membelah batu, menggali terowongan, membangun kebun binatang,[24] membuat sarung tangan dari tanah,[25] hingga membuat baju zirah dari kristal.[26] Semuanya dilakukan dengan pengendalian tanah.

Dalam serial Avatar musim pertama, Aang memiliki sedikit kemampuan dalam mengendalikan api.[27] Dalam episode "The Deserter," ketika ia sedang belajar ilmu pengendalian api dari seorang ahli bernama Jeong Jeong, tanpa sengaja ia membakar tangan Katara. Semenjak itu ia bersumpah untuk tidak akan mengendalikan api lagi, walaupun Guru Pathik pernah berkata bahwa ia harus melakukannya sebagai seorang Avatar. Dalam serial Avatar musim ketiga, Aang belajar mengendalikan api dari naga yang tinggal di Kuil Prajurit Matahari. Ia belajar bersama Zuko, yang telah menjadi temannya.

Menjelang episode terakhir dijelaskan bahwa meskipun ada empat unsur utama yang bisa dimanipulasi oleh seorang pengendali, ada unsur kelima yang hanya bisa dikendalikan oleh seorang Avatar, yaitu mengendalikan energi yang ada dalam tubuh seseorang, yang mengakibatkan seorang Avatar mampu menghapus kekuatan seseorang untuk melakukan pengendalian unsur. Kemampuan ini digunakan oleh Aang untuk melenyapkan kemampuan Raja Api Ozai, sehingga perang berakhir dan dunia kembali seimbang.


Karakter AanG

Karakteristik

Aang adalah seorang vegetarian, seperti yang ditayangkan dalam episode "The King of Omashu," ketika ia menolak makan daging.[7] Seperti yang ditayangkan dalam episode 20, kaum Pengembara Udara mengajarinya bahwa seluruh kehidupan bersifat sakral. Aang tampil sebagai orang yang enggan bertarung dalam episode "The Spirit World (Winter Solstice, Bagian 1)"; Aang putus asa saat bernegosiasi dengan arwah yang memilih untuk menghancurkan desa daripada bertarung.[15] Dalam serial Avatar, Aang memiliki teman dari segala bangsa, sehingga ia membenci peperangan.[16] Selain berteman dengan manusia, ia juga senang bermain-main dengan fauna eksotis di setiap tempat yang dikunjunginya.[17] Entah itu penguin,[16] monyet-babi, ikan koi raksasa maupun belut raksasa.[18]


Aang mengungkapkan dalam episode "The Storm" bahwa ia berharap ada di Kuil Udara Selatan untuk menolong kaumnya saat mereka diserbu, namun tampaknya ia lebih baik hidup sebagai anak-anak yang perlu perlindungan. Beberapa kali dalam tayangan, Aang menunjukkan betapa ia menyayangi teman dekatnya dan menunjukkan kualitasnya yang kekanak-kanakan, bahkan bila perlu berbohong agar kelompoknya tetap berjalan bersama-sama. Dalam episode "Bato of the Water Tribe", Aang berpikir bahwa Katara dan Sokka mungkin akan meninggalkannya untuk mengunjungi ayah mereka. Maka Aang menyembunyikan peta yang menunjukkan tempat ayah mereka berada dan berbohong telah mendapatkannya di tempat terdahulu.[19]


Buku 3: Api

Buku 3: Api
Aang menyamar sebagai murid sekolah.

Dalam serial Avatar di musim ketiga, pada episode pertama, ditayangkan bahwa Aang baru saja bangun dari tidur panjangnya, dengan rambut baru. Saat ia bangun, ia menyadari bahwa dirinya berada di atas kapal Negara Api yang sedang berlayar. Setelah mendapat penjelasan, ia tahu bahwa Katara, Sokka, Toph, Bato, Hakoda dan kawan-kawannya sedang dalam penyamaran menuju Negara Api, dengan mengendarai kapal yang telah mereka rampas. Dan setelah pingsannya Aang di Ba Sing Se, banyak yang mengira bahwa Sang Avatar telah tiada. Dengan saran dari teman-temannya, Aang menutupi identitas dirinya sampai masa penyerangan ke Negara Api tiba.

Dalam episode "The Avatar and Firelord", saat Aang tidur, Avatar Roku muncul di mimpinya dan memberitahu Aang sesuatu yang mengejutkan baginya, yaitu persahabatan antara Roku dan Raja Api Sozin. Dalam mimpinya, Aang mengetahui masa lalu Roku, dan ia sadar bahwa seorang sahabat mampu menjadi sangat baik, maupun sangat jahat, seperti yang terjadi antara Roku dan Sozin. Dalam episode "Nightmares and Daydreams", Aang mengalami mimpi buruk karena ketidaksiapannya untuk menghadapi perang yang akan terjadi. Oleh karena kenyamanan yang disiapkan oleh teman-temannya, Aang dapat tidur dengan nyenyak.
Adegan Aang melakukan penyerangan ke Negara Api untuk menghadapi Raja Api Ozai. Dalam episode tersebut, Aang tampil dengan kostum baru.Rata Penuh
Ketika penyerbuan ke Negara Api dimulai, Aang mencukur rambutnya dan menggunakan tongkat baru yang telah disiapkan oleh salah satu temannya. Bersama pasukan Suku Air Selatan, ia menyerbu ibukota Negara Api, namun ketika Aang mencari-cari Raja Api Ozai, ia hanya menemukan Azula, sedangkan Raja Api Ozai berada dalam persembunyiannya. Karena dibantu oleh para Dai Li, Azula berhasil kabur, sehingga Aang gagal melaksanakan tujuannya dalam penyerangan tersebut. Aang dan Tim Avatar mengungsi ke Kuil Udara Barat bersama dengan para pelarian dari Negara Api.

Dalam episode "The Western Air Temple", Katara menyarankan agar Aang segera mencari guru pengendalian api yaitu Jeong Jeong, namun Aang menolak karena dibayang-bayangi kecelakaan di masa lalu. Zuko menawarkan diri untuk melatih Aang, namun Tim Avatar menolak karena Zuko pernah mengirim Manusia Pembakar untuk membunuh mereka. Hanya beberapa orang yang mengetahui kejujuran Zuko, yaitu Toph dan Appa. Karena kecewa, Zuko pergi. Toph yang mengetahui kejujuran Zuko berusaha meyakinkan Tim Avatar untuk menerima Zuko sebagai bagian dari kelompok mereka. Setelah Zuko menunjukkan tindakan yang baik, akhirnya Aang memberi kesempatan sehingga Zuko menjadi bagian dari kelompoknya. Dalam episode "The Firebending Masters", ketika Zuko mengajari Aang pengendalian api, ia sadar bahwa kekuatannya telah melemah. Atas saran dari Toph, mereka mengunjungi Kuil Prajurit Matahari untuk mencari pengendali api pertama, yaitu para naga. Di kuil tersebut, mereka menemukan sebuah kota dengan kebudayaannya yang masih terjaga, serta dua naga terakhir yang masih ada di muka bumi. Dengan meniru kearifan para naga, Aang dan Zuko berlatih ilmu pengendalian api bersama-sama, dan mereka mempelajari jurus rahasia, yaitu "Tarian Naga".
Dalam serial Avatar musim ketiga, Aang mempelajari pengendalian api dari naga yang masih tersisa di muka bumi, tinggal di Kuil Prajurit Matahari.

Dalam episode akhir, Aang bingung menentukan apakah Raja Api harus dibunuh atau tidak. Kemudian Aang menemui empat Avatar pendahulunya. Keempat Avatar meminta Aang membunuh Raja Api untuk menghentikan perang dan membawa kedamaian di dunia. Kemudian, Aang bertemu dengan kura-kura raksasa. Kura-kura tersebut mengatakan sebuah kemampuan yang hanya dimiliki seorang Avatar, yaitu menghilangkan kemampuan seseorang dalam mengendalikan unsur. Setelah menerima nasihat dan mempelajari jurus baru dari sang kura-kura, Aang pergi menghadapi Raja Api. Dalam situasi yang terpojok, Aang membuka cakra ketujuhnya dan memasuki "keadaan Avatar." Ia menghilangkan kemampuan Raja Api sehingga sang raja tidak mampu mengendalikan api lagi. Raja Api menyerah, dan setelah itu, Zuko diangkat menjadi raja.


Buku 2: Tanah

Buku 2: Tanah
Aang mempelajari ilmu pengendalian tanah dari Toph.

Dalam serial Avatar di musim kedua, Aang dan kawan-kawannya menjelajahi Kerajaan Bumi dan tiba di kota Gaoling. Di sana, mereka bertemu dengan kawan baru yang bernama Toph, seorang ahli pengendalian tanah. Di bawah asuhan Toph, Aang mampu menjadi seorang ahli pengendali tanah hanya dalam waktu yang singkat. Kemahirannya tampak berkembang pesat dalam episode "The Drill" sampai "Crossroads of Destiny."

Dalam episode "The Library", Aang dan kawan-kawannya mengetahui kelemahan Negara Api, dan mereka berencana untuk memberitahukan hal tersebut kepada Raja Bumi di kota Ba Sing Se dengan harapan agar Negara Api dapat ditaklukkan saat lengah. Dalam episode yang sama, Aang kehilangan bison terbangnya, yaitu Appa. Hal itu telah membuat Aang larut dalam kesedihan dan menjadi ganas, seperti yang ditayangkan dalam episode "The Desert", namun oleh karena kelembutan hati Katara, perasaan Aang yang bergejolak dapat ditenangkan. Aang dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka ke Ba Sing Se seraya mencari Appa.


Dalam episode "Lake Laogai," atas bantuan diam-diam dari Zuko,[14] Aang bertemu kembali dengan bison terbangnya. Dengan mengendarainya, Aang dan Tim Avatar menerobos istana Kerajaan Bumi untuk menemui Raja Bumi. Setelah berhasil berunding dengan Sang Raja, mereka berencana untuk menyerang Negara Api saat gerhana matahari muncul. Namun, saat mereka sedang menyiapkan strategi perang, musuh dari Negara Api, yaitu Azula dan kawan-kawannya, datang menyamar sebagai Prajurit Kyoshi dengan tujuan melancarkan kudeta sehingga Kerajaan Bumi jatuh ke tangan Negara Api. Setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh polisi rahasia Kerajaan Bumi, serta setelah Aang pingsan dalam pertempuran yang sengit, kota pertahanan Kerajaan Bumi, yaitu kota Ba Sing Se, jatuh ke tangan Negara Api. Jatuhnya kota tersebut mengakibatkan seluruh pertahan Kerajaan Bumi menjadi lumpuh. Dalam keadaan sekarat, Aang dan Tim Avatar, beserta Raja Bumi Kuei, terbang mengendarai Appa untuk meninggalkan Kerajaan Bumi.


Buku 1

Buku 1: Air
Adegan Sokka dan Katara saat bertemu dengan Aang untuk pertama kali.

Dalam episode "The Boy in the Iceberg," dua remaja dari Suku Air Selatan yang bernama Katara – seorang pengendali air – dan kakaknya yang bernama Sokka, menemukan Aang dalam sebuah bongkahan es, kemudian mereka membebaskannya. Kemudian dari penjelasan mereka, Aang tahu bahwa selama ia menghilang, ketakutan para rahib akan terjadinya perang telah menjadi kenyataan. Bertahun-tahun selama ia kabur, Negara Api mengadakan perang menggempur tiga bangsa lainnya. Seluruh kuil udara dihancurkan, termasuk Pengembara Udara, semuanya dibantai supaya siklus Avatar bisa terputus. Hal itu menyebabkan Aang menjadi pengendali udara terakhir di muka bumi. Merupakan kewajibannya untuk mempelajari pengendalian empat unsur, agar bisa mengalahkan Raja Api dan membawa kembali kedamaian dan keharmonisan di muka bumi. Untuk memikul tugas tersebut, Aang ditemani oleh Katara dan Sokka, bersama dengan dua hewan peliharaannya – Momo dan Appa – untuk mencari ahli pengendalian unsur-unsur dan belajar untuk menjadi seorang Avatar, dan pada saat yang sama mereka harus menghindari upaya penangkapan oleh pihak Negara Api.


Dalam kuil di sebuah pulau berbentuk bulan sabit, Aang berbicara dengan inkarnasinya yang sebelumnya, yaitu Avatar Roku. Avatar Roku memperingatkan Aang tentang komet Sozin yang kembali setiap 100 tahun sekali dan mampu melipatgandakan kekuatan pengendali api. Raja Api Sozin menggunakan kekuatan tersebut untuk melangsungkan perang seabad yang lalu, dan komet tersebut akan kembali lagi di akhir musim panas. Jika Aang tidak berhasil menaklukkan Raja Api sebelum komet itu tiba, Negara Api tak akan bisa dihentikan, dan Avatar tidak akan mampu untuk mengembalikan keseimbangan di dunia. Aang putus asa bahwa ia tidak akan mampu mempelajari semua ilmu pengendalian unsur-unsur sebelum komet tersebut tiba, namun Avatar Roku meyakinkan Aang bahwa ia akan berhasil melakukannya, seperti keberhasilan para Avatar sebelumnya.[13]

Selama berpetualang, Aang mempelajari ilmu pengendalian air dari Katara. Jika dibandingkan dengan Katara, Aang jauh lebih cepat memahami ilmu pengendalian air. Setelah mereka mencuri gulungan rahasia tentang ilmu pengendalian air dari sekelompok bajak laut, Aang dan Katara mempelajari ilmu pengendalian air bersama-sama. Untuk mempelajari jurus baru sambil mencari ahli pengendalian air, maka mereka pergi ke kutub utara, tempat Suku Air Utara berada. Disana mereka bertemu Master Pakku, ahli pengendalian air. Di saat Aang sedang mempermahir ilmu pengendalian air, armada besar di bawah pimpinan Laksamana Zhao menyerbu Suku Air Utara.

Dalam episode "Siege of the North – bagian 2", setelah Laksamana Zhao membunuh Tui, yaitu Spirit Bulan dalam wujud ikan koi, Aang memasuki "keadaan Avatar" sambil berubah menjadi sosok raksasa bercahaya yang kemudian membantai pasukan Negara Api. Dalam wujud tersebut, ia juga menarik Laksamana Zhao ke dalam lautan sebagai balas dendam atas terbunuhnya Spirit Bulan. Namun, oleh karena pengorbanan yang dilakukan Puteri Yue, Spirit Bulan hidup kembali. Seiring dengan meninggalnya Zhao dalam gelombang lautan, pasukan Negara Api pulang, dan Suku Air Utara memulai hidup baru pascaperang. Sesudah berpamitan dengan Master Pakku, Aang dan kawan-kawannya memutuskan untuk pergi menjelajahi Kerajaan Bumi demi mencari ahli pengendalian tanah.


Aang

Aang
Latar belakang

Dalam kisah kilas balik dalam episode "The Storm," ketika Aang masih kecil, ia tidak tahu bahwa ia sebenarnya seorang "Avatar" ketika ia memilih empat mainan tertentu di antara ribuan mainan lainnya. Empat mainan tersebut adalah: seruling kura-kura dari tanah liat (melambangkan air), baling-baling yang digerakkan dengan benang (melambangkan udara), babi-monyet dari kayu (melambangkan tanah), dan genderang tangan dari kayu (melambangkan api).[10] Keempat mainan tersebut merupakan mainan yang sama dengan yang dipilih Avatar dari generasi sebelumnya ketika masih anak-anak. Hal ini merupakan prosedur yang sama dengan yang dilakukan oleh anak-anak Buddha di Tibet untuk menguji apakah ia merupakan reinkarnasi Tulku Lama. Menurut buku Magic and Mystery in Tibet karya Alexandra David-Néel, beberapa benda seperti misalnya jimat, peralatan upacara, buku, cangkir teh,[11] dan lain-lain ditaruh bersama-sama, dan sang anak akan mengambil benda-benda, yang mana merupakan kepunyaan Tulku terdahulu, dan hal tersebut menunjukkan bahwa ia mengenali ingatannya pada kehidupannya yang terdahulu.[12]
Aang yang membeku di dalam es. Cuplikan dari episode "the Boy in the Iceberg."


Hidup Aang berubah setelah ia mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Avatar yang harus mempelajari empat elemen dan membawa kedamaian di dunia. Biasanya seorang anak diberitahu bahwa ia adalah seorang Avatar ketika berusia 16 tahun, namun para rabib khawatir bahwa perang sudah di ambang pintu sehingga kehadiran Avatar dibutuhkan secepatnya untuk mengembalikan keseimbangan dunia.

Rahib Gyatso, yang mengasuh dan mendidik Aang, menginginkan agar Aang tumbuh seperti anak biasa, namun rahib lainnya tidak setuju. Mereka ingin mengirim Aang ke Kuil Udara Timur untuk mendalami ilmu sebagai seorang Avatar. Aang yang tidak siap menerima kenyataan, kabur dari rumahnya menuju kutub selatan. Ia mengendarai bison terbangnya yang bernama Appa. Di tengah perjalanan, mereka diserang badai. Aang kemudian berada dalam "keadaan Avatar." Dengan kemampuannya mengendalikan udara, Aang membungkus dirinya bersama Appa dengan sebuah gelembung udara yang kemudian membeku menjadi bongkahan es selama seratus tahun.


Avatar

Avatar: The Legend of Aang
Latar belakang
Peta empat bangsa

Avatar: The Legend of Aang mengambil tempat di sebuah dunia fantasi, tempat tinggal manusia, berbagai binatang fantastik, dan roh-roh. Peradaban manusia terbagi-bagi menjadi empat bangsa, Suku Air (Water Tribe), Kerajaan Bumi (Earth Kingdom), Pengembara Udara (Air Nomads), dan Negara Api (Fire Nation). Dalam setiap bangsa ada orang-orang yang dipanggil Bender (secara harfiah berarti "Pembengkok", namun dalam hal ini dianggap "Pengendali") yang memiliki kemampuan mengendalikan unsur alam sesuai bangsa mereka. Seni mengendalikan unsur alam ini merupakan perpaduan gaya seni beladiri dan sihir unsur alam.

Dalam setiap generasi, ada seseorang yang mampu mengendalikan setiap unsur, ialah yang dipanggil sebagai Avatar, roh dari planet yang menitis dalam bentuk manusia. Ketika seorang Avatar meninggal dunia, dia akan terlahir kembali di bangsa yang gilirannya selalu bergantian sesuai dengan siklus Avatar, yang seiring dengan musim: musim dingin untuk air, musim semi untuk tanah, musim panas untuk api, dan musim gugur untuk udara. Legenda mengatakan bahwa seorang Avatar harus mempelajari seni mengendalikan unsur sesuai dengan urutannya, dimulai dengan unsur asli bangsa sang Avatar, namun terkadang urutan ini bisa dilewat jika keadaan memaksa. Mempelajari pengendalian unsur yang berlawanan dengan unsur asli bangsa seseorang adalah hal yang teramat sulit karena perbedaan gaya seni beladiri dan doktrin-doktrinnya.

Ikhtisar alur cerita

Seabad sebelum pembukaan cerita serial ini, Aang, seorang anak laki-laki pengendali angin berusia 12 tahun dari Kuil Udara Selatan milik kaum Pengembara Udara, diberitahu oleh para tetua bahwa ia adalah "Sang Avatar". Biasanya, seorang Avatar diberitahu jati dirinya sebagai seorang Avatar ketika ia beranjak 16 tahun, namun, para biksu takut akan perang yang terjadi diantara keempat bangsa akan segera terjadi dan dalam waktu singkat seorang Avatar akan diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian dunia. Hal ini membuat Aang sangat kebingungan dan tertekan. Singkat cerita, Aang kabur dari Kuil Udara Selatan, namun di tengah jalan ia bertemu dengan badai yang sangat besar dan ia bersama Appa (seekor banteng terbang raksasa miliknya) jatuh tenggelam ke dalam laut. Tetapi Aang segera membuat bola udara mengitari tubuhnya dan Appa sehingga ia tidak basah. Bola udara tersebut membekukan air di sekitarnya sehingga Aang dan Appa terkurung di dalam bongkahan es.

Pengaruh

Pengaruh dari budaya

Serial Avatar banyak meminjam seni dan mitologi dari benua Asia untuk menciptakan sebuah dunia fiksi. Avatar juga mencampur filosopi, bahasa, agama, seni bela diri, pakaian, dan budaya dari negara-negara Asia seperti misalnya Cina, Jepang, Mongolia, Korea, India, dan Tibet. Penampilan Suku Air kelihatannya dipengaruhi oleh budaya Inuit. Secara terang-terangan dapat ditemukan pengaruh dari seni dan sejarah China, anime Jepang, Hinduisme, Taoisme, Buddhisme,[1] dan Yoga.[2] Staf produksi memperkerjakan konsultan budaya, Edwin Zane, untuk meninjau naskah cerita.

Arti dari istilah Avatar

Istilah Avatar berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Avatāra, yang berarti "turun". Dalam mitologi Hindu, para dewa memanifestasikan dirinya dengan turun menjelma ke dunia untuk mengembalikan keseimbangan di muka bumi setelah mengalami zaman kejahatan, dan mereka disebut Sang Avatar. Aksara Cina yang muncul di atas kata "Avatar" pada pembukaan cerita berarti "Perantara Tuhan yang turun ke dunia fana".[3]

Ketika Aang masih kecil, ia tahu bahwa dirinya adalah seorang Avatar saat memilih empat mainan di antara ribuan mainan lainnya. Empat mainan tersebut adalah mainan yang sama dengan yang dipilih oleh para Avatar dari generasi sebelumnya ketika masih kecil, dan membuktikan bahwa Aang adalah reinkarnasi dari Avatar. Ini merupakan ujian yang sama dengan yang dilakukan oleh anak-anak Buddha di Tibet untuk menguji apakah ia merupakan reinkarnasi Tulku Lama. Menurut buku "Keajaiban dan Misteri di Tibet" karya Alexandra David-Néel, “beberapa benda seperti misalnya jimat, peralatan upacara, buku, cangkir teh,[4] dan lain-lain ditaruh bersama-sama, dan sang anak akan mengambil benda-benda, yang mana merupakan kepunyaan Tulku terdahulu, dan hal tersebut menunjukkan bahwa ia mengenali ingatannya pada kehidupannya yang terdahulu”[5]. Situs resmi Avatar mengatakan, the successor is expected to show signs of continuity with the previous Avatar, such as being born within a week of the death.


Photobucket
Photobucket