Nama: Nico Robin (Miss Sunday)
Julukan: Miss All Sunday, Bocah Iblis
Spesies: Manusia
Harga: 80,000,000 Beli
Posisi: Arkeolog
Buah Iblis: Hana Hana no Mi
Arti: Buah Hana Hana
Type: Paramecia
Kekuatan: Memberi pemakannya kemampuan untuk menggandakan bagian tubuhnya.
Nico Robin adalah nama seorang tokoh fiksi dari serial anime dan manga One Piece. Ia adalah seorang ahli arkeolog dan sejarah dari Kelompok Bajak Laut Topi Jerami.
Robin yang Sendirian
Robin adalah anak yatim piatu yang lahir di Ohara, ibunya, Nico Olvia pergi untuk penelitian ketika dia masih kecil. Robin sangat merindukan kasih sayang karena selama ini sampai umurnya 8 tahun dia dirawat semena-semena oleh bibinya, Roji. Robin selalu mengerjakan tugas rumah tangga di rumah Roji, juga dengan jatah makan sedikit. Di luar pun, Robin dijauhi oleh teman sebayanya karena dia memiliki kekuatan buah iblis. Dia dijuluki “gadis monster”. Temannya hanyalah buku yang ia pinjam dari perpustakaan Pohon Pengetahuan. Dia juga bergaul dengan para peneliti sejarah di Ohara dan akrab dengan mereka. Pada suatu hari, Robin diangkat menjadi salah satu dari mereka, tetapi setelah mengetahui kalau Robin dapat membaca sejarah kuno Poneglyph, mereka memperingatkan Robin agar tidak sampai berhubungan dengan Poneglyph. Impian Robin saat itu yaitu bertemu ibunya, seperti anak lain yang bahagia bersama Orang Tua mereka.
Saulo dan Olvia
Pada suatu hari, Robin bertemu seorang raksasa yang terdampar di pantai Ohara. Kemudian Robin menolongnya dengan menunjukkan sumber air. Akhirnya Robin menjadi akrab dengan raksasa bernama Jaguar D. Saulo itu, Saulo mengajari Robin tentang kekuatan dari tertawa. “Jika tertawa, kau pasti merasa bahagia”. Saulo dan Robin juga sama-sama memiliki ketertarikan dengan sejarah “abad kekosongan”. Beberapa hari setelah itu, ibu Robin, Nico Olvia kembali dari penelitiannya (yang ternyata lari dari markas angkatan laut bersama Saulo) dan bermaksud memberitahu teman-teman sesama peneliti kalau Ohara akan diserang oleh pemerintah. Di lain sisi, Saulo baru sadar kalau pulau yang disinggahinya adalah Ohara, dan akhirnya dia memberitahu pada robin kalau ibunya pasti sudah pulang dan kalau pulau ohara sedang dalam bahaya.
Robin berlari menuju Pohon Pengetahuan tanpa menyadari kalau dia berselisih jalan dengan Olvia yang akan menghajar beberapa anggota pemerintah. Di Pohon Pengetahuan, Robin menanyakan dimana ibunya sekarang. Tetapi para arkeolog memberi saran kalau sebaiknya Robin sembunyi dan lari dari pemerintah jangan sampai mereka tahu kalau Robin bisa membaca Poneglyph. Akhirnya ketika para arkeolog ditangkap, datang Olvia yang tertangkap oleh Spandine. Ketika akan dibawa, Robin menyadari kalau wanita itu adalah ibunya sendiri. Dan memanggil ibunya berkali-kali. Awalnya Olvia tidak mau mengakui demi keselamatan Robin. Kemudian setelah Spandine mengaktifkan serangan Buster Call ke Ohara. Spandine kabur dan meninggalkan Olvia. Di sinilah Robin bertemu Olvia, bergandengan tangan melepas rindu di tengah kemelut Buster Call. Setelah itu muncul Saulo yang akan menyelamatkan Robin, Olvia sudah mengerti dan kemudian dia mempercayakan keselamatan Robin pada Saulo, walaupun Robin ingin terus bersama ibunya. Disini Olvia meneriakkan pada Robin untuk tetap hidup, dan kemudian dia pergi ke Pohon Pengetahuan untuk menyelamatkan buku. Sepetinya Olvia melupakan apa yang harus diucapkan pada Robin sebagai ibu di saat terakhir.
Saulo terus menyelamatkan Robin sampai akhirnya melawan Kuzan, (admiral Aokiji) setelah Saulo kalah, Robin yang dilarang ikut ke dalam kapal evakuasi melihat Saulo akan dibekukan oleh Kuzan. Sebelum sampai dibekukan, Saulo memberitahu Robin kalau suatu hari nanti dia pasti akan menemukan sahabat yang percaya dan melindunginya. Kemudian Saulo membeku dengan senyum di wajahnya.
Robin yang kebingungan kemudian ditolong oleh Kuzan. Kuzan menolongnya karena itu adalah prinsip keadilannya. Kuzan memberi Robin jalan yang menuntun Robin ke pulau terdekat untuk menyelamatkan diri. Sebelum pergi, Robin sempat menanyakan ibunya pada Kuzan tetapi Kuzan menjawab dengan “tidak akan ada yang selamat”.
Akhirnya Robin pergi sambil membawa nasihat Saulo, yaitu dia harus tertawa di saat apapun. Tetapi akhirnya dia terus menangis di rakit buatan Saulo tersebut.
Iblis dari Ohara
Setelah itu, Robin menjadi seorang buronan berharga 79.000.000 Berry karena dia seorang iblis terakhir dari Ohara, anak yang diketahui telah dapat membaca sejarah kuno Poneglyph. Karena pemerintah tidak bisa menyebutkan kejahatan sebenarnya yang dilakukan Nico Robin, pemerintah mencantumkan alasan kalau Robin telah meledakkan 6 kapal angkatan laut.
Robin hidup dengan berpindah pindah tempat untuk mencari perlindungan. Untuk mencari uang kadang dia bekerja di seseorang, tetapi ternyata orang-orang tersebut telah bekerjasama dengan pemerintah untuk menangkap Robin. Untungnya, Robin selalu waspada dan berhasil kabur.
Akhirnya Robin memutuskan untuk bekerja dengan para kriminal yang sama sama buronan, misalnya dengan para bajak laut. Tetapi tujuan Robin hanyalah untuk bertahan hidup, sehingga setelah Robin tidak membutuhkan mereka lagi, Robin mengkhianati mereka karena dia cemas kalau-kalau temannya itu berkhianat lebih dulu. Inilah yang menumbuhkan sisi kegelapan Robin, yaitu memanfaatkan mereka yang bersedia menerimanya kemudian meninggalkan mereka dengan kehancuran tetapi dia sendiri selamat. Begitulah yang dikatakan Aokiji. Dia hidup terus seperti itu sambil mencari Poneglyph di dunia, kemudian ketika usia remaja dia dipanggil oleh Crocodile, salah seorang Shichibukai untuk bergabung dengannya di organisasi Baroque Works, karena dia dapat membaca Poneglyph (wajar kalau Crocodile tahu tentang kejahatan asli Robin, karena dia adalah anggota pemerintah).
Miss All Sunday
Debut Robin pada serial ini adalah ketika dia menjadi anggota Baroque Works sebagai Miss All Sunday, orang kedua terkuat di kelompok ini sekaligus partner Crocodile. Tetapi dia tetap memegang sifat alaminya sebagai “sang iblis”. Robin bertemu Kelompok Bajak Laut Topi Jerami di pulau kaktus Whiskey Peak. Robin menawarkan mereka agar mereka menjauh dari Alabasta dengan melewati pulau kosong (Nanimonai) sambil memberikan eternal posenya. Tetapi Luffy merusak Eternal Pose itu sambil berkata kalau bukan Robin yang berhak menentukan rute mereka. Setelah itu Robin pergi. Ketika itu, Luffy dan Nami menganggap Robin sebagai orang baik, dan ini mereferensikan kalau dia adalah anggota topi jerami berikutnya.
Robin muncul kembali mengawal Crocodile ketika Kelompok Bajak Laut Topi Jerami terkurung di Rainbase, Arabasta. Dia berhasil mengalahkan Pell, prajurit Arabasta dengan mudah kemudian menculik Vivi. Disini terlihat dia sangat mirip dan serasi dengan Crocodile.
Di Baroque Works, Robin sama saja ketika di organisasi lain, tidak memperdulikan eksistensinya kemudian berkhianat. Dia menolong Luffy saat akan jatuh ke lubang pasir yang dibuat Crocodile, dia juga mencoba berbohong padanya ketika menjelaskan keberadaan senjata kuno Pluton di Poneglyph, tetapi dia dikalahkan Crocodile setelah dia tahu kalau Robin berbohong Terakhir kali dia menyelamatkan Luffy kembali dengan memberikan antitoxin karena racun dari Crocodile.
Setelah kehancuran BW, diam-diam Robin menyelinap (dia diselamatkan Luffy dari kematian) ke kapal Going Merry. Kemudian dia mengatakan kepada Luffy kalau dia akan bergabung dengan kelompok itu. Luffy hanya menjawab “Ya” sedangkan teman-teman yang lain menolak dengan marah karena masih curiga karena dia anggota BW.
Kepribadian dan Relasi
Robin adalah orang yang lebih memilih diam di berbagai situasi dan tetap berpikir tenang dan dingin. Robin juga digambarkan sebagai pemilik “sisi gelap”, karena bayang-bayang masa lalunya yang tidak memiliki teman. Masa lalunya itu sendiri adalah sesuatu yang paling ditakutinya, karena yang telah merenggut segalanya sampai dia menjadi sebuah kegelapan. Seperti ketika bertemu Aokiji Robin yang personalitasnya tenang menjadi sangat panik, dan ketika dia dimanfaatkan oleh CP9 karena ketakutannya pada masa lalu Buster Call.
Kekuatan dan Keahlian
Robin adalah pemilik kekuatan buah iblis Hana Hana dan dia memakannya pada waktu kecil. Kekuatannya adalah membuatnya mengembangkan anggota tubuhnya layaknya bunga (hana) terutama tangan. Membuatnya berperan sebagai penyerang jarak jauh yang handal. Robin juga malas bergerak dalam sebuah pertarungan, mempermainkan musuhnya dengan serangan-serangan jarak jauh seperti mematahkan tulang lengan, kaki atau jari (jurus seis fleur, clutch). Kelemahan dari kekuatan ini yaitu Robin juga ikut merasakan “sakit” jika anggota tubuh yang disebarnya juga menerima pukulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar